KUDUSNEWS.COM, Kudus - Jelang Lebaran yang tinggal empat hari lagi, harga kebutuhan mulai tinggi kenaikannya. Salah satunya adalah harga unggas entok, yang naik seratus persen lebih. Di pasaran, harga unggas tersebut mencapai lebih dari Rp 200 ribu per ekornya. Kenaikan ini sudah terjadi sejak sepuluh hari terakhir.

Konsumen yang hendak membelinya untuk kebutuhan olahan Lebaran, mengeluhkan kenaikan yang cukup drastis ini.  Salah seorang warga kecamatan Jati, Jalil (40 tahun) mengatakan, biasanya saat normal harganya hanya Rp 90-100 ribu. Kini sudah sepekan harganya Rp 200 ribu. Bahkan mencapai lebih dari itu. Jalil mengatakan, entok dibelinya untuk kebutuhan sajian Lebaran. Karena dirinya lebih suka memasak entok dibandingkan ayam. Jadi meskipun harganya naik, jalil tetap akan membeli unggas tersebut.

Salah seorang penjual entok, Didik, warga Kecamatan kota mengaku, jika harga entok yang dijualnya memang terbilang tinggi sekarang. Hal ini karena banyaknya permintaan. Dia mengaku, sehari nyetok ke pasar Wergu antara 20-30 ekor. Entok-entok itu sendiri, menurut Didik, dipasoknya dari daerah Klaten dan sekitarnya.

Harganya dari pemasok di daerah sana, berkisar antara Rp 90-100 ribuan. Diakuinya, memang barangnya kadang juga tidak ada, sedangkan yang minta banyak. Jauh sebelum puasa, dua atau tiga bulan sebelumnya, Didik memang sudah memesan khusus entok kepada pemasok kenalannya.

Ini untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan seperti yang terjadi sekarang ini. Hanya saja, hal itu juga tetap tidak bisa memenuhi permintaan konsumen.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus Sudiharti mengakui jika harga entok di pasaran naik drastis. Pihak dinas, menurut Sudiharti, memang tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengatasi persoalan kenaikan tersebut. Karena memang mekanisme pasar yang bicara. Hanya dia berharap pedagang bisa menahan diri. Tidak sampai ugal-ugalan menaikkan harga-harga kebutuhan.