Inflasi Kudus di Bulan Januari Sebesar 0,24 Persen

 08-02-2019 07:41 WIB by Admin  3068x    Ekonomi

KUDUS- Pada Januari 2019, inflasi di Kudus mencapai sebesar 0,24 persen dengan IHK 141,26. Angka ini lebih rendah dari Desember tahun lalu yang mencapai angka 0,48 persen. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Kudus Ir. Rahmadi Agus Sentosa di Aula BPS Kabupaten Kudus pagi ini (4/2).


Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran bahan makanan 0,94 persen, dan kelompok kesehatan 0,83 persen. Lalu kelompok sandang, 0,17 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,15 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,12 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok transportasi. Komunikasi dan jasa keuangan 0,53 persen.


Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah beras, bawang merah, bawang putih, tarif dokter umum, dan tomat sayur. Komoditas penahan laju inflasi terbesar adalah bensin, kacang panjang, ikan bandeng, pasta gigi dan ketimun.


Sementara itu, pada bulan ini nasional mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dan Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 0,26 persen. Angka tersebut lebih tinggi daripada Kudus. Sementara di enam kota SBH di Jawa Tengah, inflasi tertinggi di Kota Surakarta sebesar 0,39 persen dengan IHK 129,81.

Rata-rata, bawang merah menjadi salah satu penyebab inflasi di enam kota SBH. Untuk deflasi, masing-masing kota menempatkan bensin sebagai penyumbang deflasi di enam kota SBH. "Namun, dari enam kota SBH, bensin menjadi menyumbangkan deflasi tertinggi di Kudus," ujar Rahmadi.

Angka inflasi Kudus yang tak terlalu tinggi di awal tahun bisa jadi karena beberapa kemungkinan. Faktor pertama bisa karena keberhasilan pemerintah daerah atau pusat dalam hal distribusi barang. "Bisa jugaa karena stok barangnya tercukupi," terangnya.